Kamto nama saya. saya bekerja sebagai pakar semir sepatu di pinggiran kota, menyapa satu demi satu dan bertanya kepada mereka "pak / buk bisa saya bantu untuk menyemir dan membersihkan sepatu anda??"
tak semudah membalikan tangan untuk merayu mereka agar mereka mau memberikan pekerjaan kepada saya dan memberikan 2 lembar ribuan kepada saya. selama ini saya berjuang dengan kotak kecil yang berisi barang - barang berharga saya untuk bekerja dan berkomunikasi dan menyimpan uang hasil kerja.
saya hidup dipinggiran kota,dan tidurpun seadanya di mana tempat bisa untuk berteduh beralaskan kardus beratap kan langit. dingin panas sudah hal biasa bagi saya, memang sudah nasip yang harus dijalani. tapi pernah saat saya ter tidur pulas, masih ada orang yang kejam merampas barang berharga saya. dan sayapun tak punya apa -apa lagi. memang tak seberapa bagi kalian. tapi itu sangat berharga bagi saya, karena itu satu -satunya alat dan tempat untuk saya mencari uang untuk menyambung hidup diri saya sendiri, untungnya saya sampai saat ini belum mempunyai pendamping hidup. mungkin tuhan belum mengijinkan saya untuk mempunyai seseorang. sepi tiada henti yang selalu menyelimuti hati saya. tapi aku yakin kelak akan datang seseorang yang akan menerima saya.
"saya temuin pak kamto ini di daerah kali larangan pinggiran kota solo, saya sempat berbicara dengannya, tubuhnya kecil tapi umurnya sudah lumayan tua tapi semangat kerjanya luar biasa."
"semga cerita pendek ini ber kenan bagi anda yang membaca artikel ini"