lensasemutireng.blogspot.com _ Sejak Pandemi ini ada di tahun 2020 cara pandang dan berfikir saya mulai berubah tentang fotografi. sebelumnya semangat berfotografiku ada karena sebuah imbalbalik dari hadiah ataupun upah pendapatan dari setiap pekerjaan yang ada. Masa-masa sulit ini sangat terasa sekali bagi saya seorang fotografer, pekerjaan utama sebagai fotografer profesional telah hilang sampai hari ini, tetapi masih ada pekerjaan sampingan yang cukup untuk menyambung hidup.
apakah CORONA itu wabah virus biasa-biasa saja yang dikemas media sehingga seperti menyeramkan? atau memang ini adalah peringatan dari tuhan agar kita waspada? atau ada sesuatu di balik politik dunia"?
terserah lah, aku wong cilik aku tidak berurusan dengan hal itu, yang aku tau ini sudah takdir dan kehendak TUHAN, yang terjadi terjadilah, tidak ada yang bisa mengubahnya.
Kedatangan CORONA di sambut dengan lockdown atau DIRUAMAH AJA, perputaran ekonomi macet sehingga kami wong cilik pencari upah harian harus banting setir kanan kiri. sesudah berlangsung 3 bulan kabar baik tiba di kasih nama NEW NORMAL. kok kayak gak jelas gini nasip wongcilik di ombang ambingkan, tapi yasudahlah, saya pikir ini semua sudah takdir TUHAN.
Itulah singkat cerita dari saya tentang kehidupan di tahun kembar 2020 atau bisa kita sebut JAMAN CORONA.
Setelah 3 bulan berlalu mengurung diri dan berpusa dalam segala hal, minggu lalu di awal bulan juni saya meluangkan waktu berkarya memotret di pasar Hewan Depok, NEW NORMAL seakan memberi berita bagus untuk manusia yang haus hiburan sehingga berkeliaran di pasar yang sesak, HOBI sabung AYAM menjadi magnet di sudut pasar itu, semua menyatu jadi satu tanpa jarak tanpa ragu tanpa rasa takut, saya rasa ini memang watak orang jawa yang pasrah, tapi ada yang bilang ini goblok, balik lagi ke saya, saya berpendapat inilah wana hidup dan saya hanya menikmati keramian tapi saya tidak menyepelekan keadaan karena saya menghormati para dokter itu yang berjuang untuk manusia yang bercinta dengan corona, walaupun saya tidak bisa apa-apa tentang hal ini setidaknya saya menghormati para dokter dan saya juga waspada. Jika keluar rumah tetap pakai masker.
Mulai dari tempat parkir hingga ruang-ruang pasar sesak karena manusia, sabung ayam menjadi seru suara para pengunjung, suara jago bergema diantaranya. memacu saya untuk mengabadikan di JAMAN CORONA.
Saya melihat lingkungan pasar itu, para pengunjung sebagian tetap pakai masker,sebagian tidak dan itulah pendapat masing-masing setiap personal. dari foto saya bercerita singkat tentang REKAM PERADABAN dan jaman ini.
Tambahkan teks |