Langsung ke konten utama

Cahaya kedamaian "detik-detik waisak 2560 BE / 2016

Cahaya kedamaian

lensasemutireng.com - 21 Mei 2016 Menjadi hari dimana konflik konflik antar umat beragama, Ras dan suku budaya di Indonesia hanyut di hari raya Waisak . Candi Borobudur menjadi cermin yang sesungguhnya Rakyat Indonesia yang sesungguhnya damai dan sejahtera, "tidak seperti di kabar berita yang mengadu domba"
Cahaya kedamaian yang terbang menghiyasi langit di pulau jawa, terselip pesan dan harapan umat manusia dalam hidupnya. mereka bersama dan membaur tanpa membeda-bedakan.

Hampir dimulainya acara penerbangan lampion, cuaca pada saat itu tidaklah baik, mendung dan kabut menutupi cahaya bulan, dan akirnya hujan lebatpun turun. para wisatawan fotografer mulai berlari mencari tempat berteduh. Beberapa saat kemudian hujanpun reda dan cahaya bulan terlihat terang diatas candiborobudur, percaya atau tidak tapi inilah sebuah doa dan harapan umat manusia yang berada di tempat itu. Memang hari itu adalah Hari raya waisak bagi umat buda, tapi saya meyakini bahwa tuhan hanya ada satu, tapi keyakinan ada beraneka ragam tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar bagaimana cara kita memeluk dan meyakini sebuah agama. yang terpenting adalah kita sebagai umat manusia haruslah saling menghargai, saling menyayangi dan mengasihi.

Berburu foto di Borobudur ketika waisak bukan untuk pertamakalinya tapi sudah ke 3 kalinya, gambaran yang terlintas dalam pikiran saya semua salah seperti pengalaman yang saya alami pada waktu itu. Dulu penerbangan lampion dilaksanakan pada dini hari, sekarang lebih awal jam 10 malam. Dulu penerbangan lampion membaur di Ring 1 atau area 1 dekat dengan candi borobudur. tapi kali ini berada di ring ke 2.
Sebelum dimulai para panitia sudah menyiapkan peralatannya



Bagi para pengunjung yang ingin mengikuti penerbangan lampion dikenakan biaya sebesar Rp.100.000. dan dibagi menjadi 3 hingga 4 kelompok, dan mereka mendapatkan satu kertas untuk dituliskann sebuah harapan dan doanya dan 3 buah lampion yang di terbangkan bersama kelompok mereka.


Setelah para peserta berkumpul bersama di altar, kami di tugaskan untuk menyalan lilin lilin yang sudah di sediakan, dan setelah lilin-lilin itu menyala kami duduk bersila bermeditasi bersama dibawah sinar bulan yang terang, suasana begitu hening seperti energi sinar bulan merasuk dalam raga.



 Kemudian para peserta lampion memulai menerbangkan lampion suasana tersa meriah dan ramai
dan moment inilah yang di tunggu tunggu oleh peserta.



Sekedar tips saja
  • Siapkan stamina dan fisik ketika ingin meliput atau mendokumentasikan alur waisak, mulai dari candi mendut hingga candi borobudur
  • Jangan lupa siapkan bekal minuman dan roti ketika sudah berada dilokasi, karena kalau mau beli makanan dan minuman harus jalan cukup lumayan jauh
  • Siapkan baju ganti, dan jangan lupa membawa mantol, berjaga jaga ketika nanti hujan
  • Siapkan SD card cadangan dan batrai cadangan.
  • bawa tripot jika ingin membuat sebuah foto yang berbeda 
  • Yang paling penting bawa uang saku yang cukup atau lebih.

Postingan populer dari blog ini

Sunrise Di waduk Cengklik 2014 "di bulan Puasa"

lensasemutireng.com - Di bulan yang penuh berkah ini umat islam menahan lapar dan haus. Menikati hari hari yang positif dan meninggalkan hal - hal negatif. Sebagai pecinta fotografi, yang terkadang saat hunting pagi pun susah, karena bangunnya kesiangan. Tapi di bulan puasa ini, dengan adanya tanggung jawab untuk berpuasa untuk menikmati SAUR bersama dengan keluarga. Tapi janganlah terburu-buru untuk tidur, jika kamu suka foto lanscape silahkan berkunjung di waduk cengklik  . untuk menikmati sunrise. Ini hasil sunrise di waduk cengklik Terimakasih Atas kunjungannya... jika anda berkenan dengan foto ini, silahkan klik iklan google adsensenya dan Share postingan ini.  like  Fanspage FB Salam Fotografi.

Pengrajin Gerabah di Desa Bentangan wonosari

Dusun Bentangan desa bentangan  Kecamatan Wonosari klaten telah lama di kenal sebagai pengrajin aneka geranbah dari tanah liat seperti kandi, anglo dan wajan. Sebagian besar masyarakat dusun bentangan menurunkan kemampuan mereka kepada anak cucu secara turun temurun. bukan dalam halnya dalem produksi wajan. Bukan hanya dalam hal produksi. warga bentangan secara turun temurun memasarkan produk kepasar tradisional di Solo,Sukokarjo,dan Klaten. Kali ini saya merayap di desa bentangan wonosari, mencari moment dimana para pengrajin gerabah melakukan produksinya. lokasi ini memang bukan tempat wisata, tetapi bagi wisata asing berkunjung ke lokasi ini sangatlah menarik. karena kita akan di suguh dengan luwesnya tangan seorang pengrajin membuat suatu benda dari tanah liat.  Bagi pecinta foto, tempat ini cukup menarik untuk mencari portfolio Human Interest. tapi jangan sembarangan ya, hunting ya hunting. tapi etika dan kesopanan tetap di gunakan, bila mau memotret izin dulu ...

Apstrak Singapore

lensasemutireng.com - Ketika kita traveling ke negara lain apa yang kita potret? tentu pemandangan-pemandangan indah aktivitas manusia dan lokasi wisata. Setelah saya dari Malaysia mengerjakan job dari Dr. Suraya ya diberi kesempatan untuk berkunjung ke Singapore. saat disana kesalah terbesar saya dalam mengatur jadwal saat traveling. karena saya hanya punya waktu 2 hari saja. Seharusnya dihari pertama saya berkunjung ke Merlion karena di hari pertama bisa sampai malam hari, tentunya saya bisa menikmati keindahan lampu kota di Merlion. tapi saya tidak bisa menikmati itu, karena saya datang di hari ke dua, sorehari harus kembali ke malaysia. Dan di hari ke 2 barulah ke UNIVERSAL STUDIO  atau di Marinabay,litle india. hah... tapi sayangnya terbalik. tapi tidak apa-apa. dari kesalahan jadikan pengalaman, sebelum traveling harus tau jadwal yang harus di tentukan, kemana dan apa yang harus saya foto... mungkin di lain waktu bisa mengatur waktu dan trip lebih baik. Ini beberapa has...