Langsung ke konten utama

Miss Corona Berwisata


Miss Corona berwisata.
.
Serbuk serbuk itu turun dari langit, membawa pesan untuk manusia di Dunia. Mereka merasa takut dan terancam adanya serbuk halus yang tak kasat mata, semua bisa terkena semua bisa menular tanpa di sadari,
Serbuk itu diberi nama Virus corona / covid -19. Hampir semua manusia ingin hidup, ingin terhidar, sehingga mereka menutupi wajahnya dengan sepotong kain/plastik dn cairan sakti pembunuh kuman bernilai tinggi, karena ini AJIMUMPUNG. 
Tapi adapula yang tetap berserah diri dan pasrah yang sering disebut manusia Dableg.

Seminggu berlalu Mis Corona berwisata di Indonesia, dan dibelahan dunia untuk memilih manusia yang sudah di tunjuk sang pencipta. Sehingga dampak menjadi gelombang frequensi dan ditangkap akal pikiran manusia lainnya. Manusia di dunia mulai cemas akan kedatangan mis corona. Para pejuang medis berjuang untuk keselamatan manusia, para ilmuan mencari ramuan untuk menciptakan penawar. Manusia mulai terketuk hatinya, ketika pejuang medis bertaruh nyawa untuk umat manusia.

Maka perlahan manusia Dableg itu menghormati para pejuang medis. Sehingga mereka mengurung diri di dalam gubuk yang sejuk.


Mis corona datang membawa pesan yang sulit di pahami, sehingga perlahan mengubah budaya, beragama, mengubah ekonomi dunia. 
Hampir semua manusia saling curiga, apakah kamu bersama mis corona?? Sehingga jalanan yang selalu bising suara mobil dan motor, kini suara jangkrik ditengah jalan pun terdengar jelas. Para pejuang rupiah di pinggiran jalan dengan menyajikan jajanan istimewa saat ini sepi tanpa pembeli.

Aku bertanya kepada bapakku yang sudah lintas generasi menyaksikan bangsa ini berkembang. " Apakah benar rasa dan keadaan ini seperti tahun 98 yang aku baca buku sejarah negara ini , yang benar-benar krisis dalam mencari lembaran merah dan biru?" Bapakku mengatakan hampir, tapi kayaknya ini lebih istimewa, karena kita gak tau mis corona akan di perintah pulang sama sang pencipta kapan kita tidak tau." Semoga krisis tidak akan terjadi, sehingga manusia tidak jadi Buto dan buas untuk bertahan hidup dan dapur tetap ngepul.

Aku rasa ini adalah waktu bagaimana aku harus bermesraan dengan sang pencipta agar selalu di lindungi.

#misscorona

Postingan populer dari blog ini

Sunrise Di waduk Cengklik 2014 "di bulan Puasa"

lensasemutireng.com - Di bulan yang penuh berkah ini umat islam menahan lapar dan haus. Menikati hari hari yang positif dan meninggalkan hal - hal negatif. Sebagai pecinta fotografi, yang terkadang saat hunting pagi pun susah, karena bangunnya kesiangan. Tapi di bulan puasa ini, dengan adanya tanggung jawab untuk berpuasa untuk menikmati SAUR bersama dengan keluarga. Tapi janganlah terburu-buru untuk tidur, jika kamu suka foto lanscape silahkan berkunjung di waduk cengklik  . untuk menikmati sunrise. Ini hasil sunrise di waduk cengklik Terimakasih Atas kunjungannya... jika anda berkenan dengan foto ini, silahkan klik iklan google adsensenya dan Share postingan ini.  like  Fanspage FB Salam Fotografi.

Kopi Susu

Lensasemutireng.blogspot.com _ KOPI SUSU . Jaman sekarang banyak kawula muda yang tiba-tiba menjadi penikmat kopi, dan semakin banyak para pengusaha kopi di negara ini, mulai dari kedai kopi pinggir jalan hingga coffee shop yang bertema artistik untuk memikat para penikmat kopi. . Memang benar-benar belajar dari sebuah Biji kopi yang memberikan aroma, rasa, dan kejujuran lalu di sandingkan dengan susu murni yang mengingatkan seorang manusia harus tau diri bahwa tanpa ada ibu bumi yang terus menerus memberikan kebaikan tetapi dilupakan.  . Mungkin sudah waktunya untuk benar-benar jujur apa adanya, mungkin sudah waktunya kita benar-benar mengingat dan melihat siapa diri yang sejatinya sehingga sadar kita ini bukanlah bangsa kaleng, tapi kita ini adalah bangsa besar yang kaya akan anugrah dari sang yang maha kuasa. . dhikyaditya2021 

Pengrajin Gerabah di Desa Bentangan wonosari

Dusun Bentangan desa bentangan  Kecamatan Wonosari klaten telah lama di kenal sebagai pengrajin aneka geranbah dari tanah liat seperti kandi, anglo dan wajan. Sebagian besar masyarakat dusun bentangan menurunkan kemampuan mereka kepada anak cucu secara turun temurun. bukan dalam halnya dalem produksi wajan. Bukan hanya dalam hal produksi. warga bentangan secara turun temurun memasarkan produk kepasar tradisional di Solo,Sukokarjo,dan Klaten. Kali ini saya merayap di desa bentangan wonosari, mencari moment dimana para pengrajin gerabah melakukan produksinya. lokasi ini memang bukan tempat wisata, tetapi bagi wisata asing berkunjung ke lokasi ini sangatlah menarik. karena kita akan di suguh dengan luwesnya tangan seorang pengrajin membuat suatu benda dari tanah liat.  Bagi pecinta foto, tempat ini cukup menarik untuk mencari portfolio Human Interest. tapi jangan sembarangan ya, hunting ya hunting. tapi etika dan kesopanan tetap di gunakan, bila mau memotret izin dulu ...