Langsung ke konten utama

Hari raya Melasti 2014 di pantai parangkusumo

Berangkat dari solo menuju jogja yang kemudian menjemput salah satu pendeta hindu. beliau bernama Bli Hendra, kami menuju di Desa Banguntapan bersama sama. walaupun saya seorang muslim, tapi saya sangat senang mendengarkan cerita-cerita dari bli hendra.


Bli hendra sedang memberikan penjelasan dan pengertian simbul simbul dari mata angin yang menjadi sebuah kepercayaan bagi umat Hindu.


Di pura ini saya melihat mereka yang sedang mempersiapkan sesaji dan perlengkapan perlengkapan ibadah lainnya. 


Dan setelah selesai sholat jum'at, kami bersama umat hindu bersama-sama menuju pantai selatan parangkusumo yang menjadi lokasi ibadah mereka.



Setelah kurang lebih 30 menit kami menempuh perjalan sampai di parangkusumo, dan saya dengan semangat melihat persiapan mereka untuk ibadah, karena hari ini pertama kalinya saya mendokumentasikan acara melasti di parangkusumo.
Berbondong bondong, dan berjalan berurutan, berbaris menuju bibir pantai dengan membawa perlengkapan ibadah, dan sesaji yang mereka persiapkan.






Setelah persiapan sudah selesai, salah satu pendeta mengambil air di pantai parangkusumo



pengambilan air di bawa ke tempat mereka berdoa, dan di sambut para wanita umat hindu yang kemudian di doakan mengelilingi sesaji bersam sama para pendeta. 




Kemudian dilanjutkan dengan tarian bali yang di sajikan kepada para umat hindu, ini menjadi moment yang sangat berharga bagi saya, dan pemandangan yang sangat indah, tuhan telah memberi warna warni kepercayaan pada umatnya.



Berdoapun di mulai dalam memperingati hari raya Melasti



sesudah mereka berdoa, mereka membawa sesaji di tepi pantai dandi buang ke laut


demikianlah beberapa file foto yang saya share di blog ini.
Jika ada kurang dan lebihnya harap dimaklumi.

Sampai jumpa lagi di melasti tahun depan.








Postingan populer dari blog ini

keluar di dalam

Lensasemutireng.blogspot.com _ Keluar di dalam, keluar kok di dalam. Memang di situlah letak keajaiban dimulai dan berwujud.  Tanpa adanya kata ini tidak lah ada manusia setalah Mbah Adam, satu keturunan tetapi beda peradaban lupa asal usul pada akirnya saling tindas. Sebenarnya apa yang di cari kalau semua sudah di tuliskan begitu rapi atas kehendaknya, dan setiap orang akan memiliki lakon masing-masing dan selalu jadi pemeran utama karena sudah dipilihlah personal itu. .

Sunrise Di waduk Cengklik 2014 "di bulan Puasa"

lensasemutireng.com - Di bulan yang penuh berkah ini umat islam menahan lapar dan haus. Menikati hari hari yang positif dan meninggalkan hal - hal negatif. Sebagai pecinta fotografi, yang terkadang saat hunting pagi pun susah, karena bangunnya kesiangan. Tapi di bulan puasa ini, dengan adanya tanggung jawab untuk berpuasa untuk menikmati SAUR bersama dengan keluarga. Tapi janganlah terburu-buru untuk tidur, jika kamu suka foto lanscape silahkan berkunjung di waduk cengklik  . untuk menikmati sunrise. Ini hasil sunrise di waduk cengklik Terimakasih Atas kunjungannya... jika anda berkenan dengan foto ini, silahkan klik iklan google adsensenya dan Share postingan ini.  like  Fanspage FB Salam Fotografi.

Pengrajin Gerabah di Desa Bentangan wonosari

Dusun Bentangan desa bentangan  Kecamatan Wonosari klaten telah lama di kenal sebagai pengrajin aneka geranbah dari tanah liat seperti kandi, anglo dan wajan. Sebagian besar masyarakat dusun bentangan menurunkan kemampuan mereka kepada anak cucu secara turun temurun. bukan dalam halnya dalem produksi wajan. Bukan hanya dalam hal produksi. warga bentangan secara turun temurun memasarkan produk kepasar tradisional di Solo,Sukokarjo,dan Klaten. Kali ini saya merayap di desa bentangan wonosari, mencari moment dimana para pengrajin gerabah melakukan produksinya. lokasi ini memang bukan tempat wisata, tetapi bagi wisata asing berkunjung ke lokasi ini sangatlah menarik. karena kita akan di suguh dengan luwesnya tangan seorang pengrajin membuat suatu benda dari tanah liat.  Bagi pecinta foto, tempat ini cukup menarik untuk mencari portfolio Human Interest. tapi jangan sembarangan ya, hunting ya hunting. tapi etika dan kesopanan tetap di gunakan, bila mau memotret izin dulu ...