Malam minggu telah terselengaranya Festival Wayang Solo 2014, yang di mulai dari Ngarsopuro sampai sepanjang Jl. Slametriadi. mereka berjalan dan berhenti di depan Bank Indonesia Solo.
mereka beraksi dan menari. Dengan konsep dan alur cerita Bharatayuda Jayabinangun dan segmen Adipati Karna yang Gugur dalam peperangan. Ini pertama kalinya konsep perang di selengarakan di solo.. suasana peserta yang berteriak... "ooooooiiiiiiiii , Seraaaaaang" selayaknya peperangan telah terjadi. dan ini saya merasakan konsep ini sangat luar biasa, kapan lagi bisa menikmati suasana dan moment seperti ini.
Para peserta berjalan tegap selayaknya prajurit yang akan maju di medan perang, berlari, berteriak menembus cahaya untuk beraksi dalam Festival Wayang Solo 2014
asap dari obor bambu dan cahaya lampu sorot membuat suasana ini semakin dramatis. dan tidak lupa dengan ogoh ogoh yang di angkat secara bersamaan, berputar dan menari selayaknya raksasa penguasa peperangan.
Yang tidak kalah menariknya, peserta yang berdandan sebagai tokoh pewayang yaitu Limbuk, mereka beraksi dan menari dengan goya SESAR yang saat ini masih populer. kelucuan dan suasana gembira terdengar dari para penonton
Tari - tarian, juga memperkuat dan memperindah acara festival ini.
Setelah acara festival ini selesai ternyata masih ada acara penutupan. dengan menerbangkan lampion, yang di terbangkan oleh para peserta Festival Wayang.
Ya seperti inilah suasana Festival Wayang Solo 2014. saya hanya berbagi cerita, Jika ada salah kata harap di maklumi ya kawan.