Lensasemutireng.blogspot.com _ Di akhir bulan Agustus , saya menghantarkan pesanan ikan hias menuju rumah singgah salah satu dokter yang dinggal di kota Magelang, kota yang di dalam sejarah tanah Jawa , Magelang menyandang pusat atau titik tengahnya pulau Jawa.
Dalam perjalanan menuju Magelang saya berangkat siang hari sekitar jam 1 siang. Untuk menuju tengahnya pulau Jawa, saya dari kota solo mengambil jalur pegunungan, melewati 2 gunung kembar yaitu Merapi dan Merbabu. Dalam perjalan itu setelah saya melewati pasar cempogo tentu saja akan melewati jembatan yang baru saja di renovasi.
pada saat itu saya merasa agak ngantuk, sambil sholawatan di jalan lama-lama seperti tertidur tapi saya masih sadar kalau saya berkendara, di sebelah kiri jembatan itu saya melihat sebuah sendang ( tempat pemandian ) dan saya melihat beberapa anak kecil sedang bermain dan satu wanita memakai jarik, mungkin juga setengah tua.
Tapi dalam pikiran saya berkata, " Lo kok ada sendang, bukannya dibawah ini ada sungai?"
Setelah itu terjadi saya tersadar dalam kondisi bingung. ' Lo apa itu tadi? Jangan- jangan saya tadi tertidur, atau saya berhalusinasi.
Dan akhirnya saya pun tidak memikirkannya lagi dan melanjutkan perjalanan,, beberapa saat kemudian, jika kalian tau sebelum jalan yang namanya Irung Petruk itu kejadian itu terulang lagi dengan fenomena yang berbeda, tiba-tiba di sebelah kirimi ada sebuah Padang rumput yang hijau segar dan terlihat seorang laki-laki menggunakan celana hitam dan kaos oblong warna hijau muda dan menggunakan caping seperti sedang mencari rumput, tersentak aku kebingungan lagi, loh, apa lagi ini??
Kemudian aku tersadar lagi apa yang kulihat tidaklah ada, adanya di sebelah kiriku itu ada selokan dan ada pohon.. akhirnya aku pastikan aku mengantuk. aku mencari tempat istirat sebentar dengan niat sambil ngopi di jalan Irung Petruk itu, tapi ternyata lokasi itu penuh dan ramai, maka aku jadi malas untuk berhenti.
Sambil melanjutkan perjalanan aku melihat seorang laki2 yang lagi menambang pasir di pinggir jalan dengan menggunakan alat derek rakitan dari motor bekas.
sejenak aku berhenti dan beristirahat sejenak sambil hunting motret bapak ini yang lagi nambang, sepertinya menarik kalau nanti pasir yang sudah di derek sampai keatas dan menuangkan kedalam bak .
setelah aku melihat prosesnya akirnya saya sempat ngobrol ngalor ngidul sama bapak ini dan iapun bercanda dengan orang di sekitarnya sambil menjuk arah.
baiklah, waktunya melanjutkan perjalanan, aku rasa mataku sudah tidak halusinasi lagi. Dalam perjalan aku melihat sisi kananku karena ada sorang petani tembakau sedang memanen, aku sempatkan berhenti sejenak untuk memotretnya.
Memang hampir 80% area pegunungan Merapi Merbabu di tanami tanaman tembakau. Lalu aku lanjut perjalanan lagi hingga hampir sampai di persimpangan jalan seleman - magelang. Tapi alangkah beruntungnya aku dapat perlindungan dari Allah, dalam perjalan itu mungkin beberapa detik aku tertidur sekejab dan hampir menabrak mobil yang berhenti di kiri jalan... Untungnya saya cepat tersadar, karena kondisi ini mungkin sudah cukup ngantuk berat, maka aku berjalan pelan sambil mencari tempat yang tepat untuk istirahat. Tidak lama kemudian aku berhenti di sebuah arena balap burung dara atau kolong,
Disitu aku berkenalan dengan pak samio, kita ngobrol soal hobinya, disini ternyata saya malah jadi tertarik memotret, aktivitas pak Samiyo saat melatih burung daranya.