Hari libur yang sepi Tidak tau arah mau kemana terdiam dan terjebak dengan belenggu angan-angan, tapi kesadranku mutlak hidup untuk berjuang.
Sisa uang di dompetku tinggal selembar aku ajak ibu dan adikku berkunjung ketempat bapakku bersemayam kembali kepada Tuhan, rasa rindu kami hampir setahun sudah tanpa bapak. Kita berjuang di jalan yang ia ajarkan kepada kami, dan kami tinggalkan singgasana dan tahta yang hanya menjadi rebutan, kita memang sudah putuskan untuk pergi jauh dari keramaian dan kita berjuang untuk kelangsungan hidup. memang beginilah jalan yang sudah di tentukan 2 laki laki dewasa dan remaja menjadi pilar pelindung ibu di usianya yang semakin menua.
Karena kami yakin apa yg sudah di tentukan tidak akan pernah tertukar dan terlupakan.
6 Maret 2022
Dhikyaditya