Melihat adegan panggung hari ini begitu seru dan lucu, banyak hal yang menjadi pesan dan peran tuhan dalam segalaha hal yang di kehendaki, walau sebagian manusia sudah menghalangi tapi jika harus terjadi memanglah harus terjadi.
Tuhan berbahasa dengan apa yang ada di depan manusia.
Dimulai dari persiapan semua berasa ada dikala waktu hampir habis, janji suci yang terucapkan tanpa tanda dan bukti, hanya sebuah ucapan yang menggema di alam semesta dan terukir di dalam hati yang mengucap, nuansa gerah, panas dan redup, ruangan itu di terangi oleh 3 lampu hape untuk menerangi janji suci itu, seakan alam juga memberi nasehat tentang perjalanan ke depan tapi masih ada tekat dan niat dari hati untuk berjuang walau hanya sebercak cahaya yang ada itu menjadi simbul tentang harapan, selalu ada harapan karena Tuhan maha pengasih dan penyayang.
ketika syukuran di adakan dengan keluarga suara musik dangdut menggema di perkampungan sambil foto keluarga dan berjoget ria di atas panggung sederhana.
Judul lagu kandas menggugah tawa kami dan di lanjut dengan lagu Bojoloro semakin kita tertawa, mungkin ini sebuah bahasa dan ekspresi tentang acara hari ini.
Hari ini tentang dialegtika perjalanan tuhan menentukan jalan cerita kehidupan, aku hanya menyaksikan dan menjadi peran sementara dalam lakon geger Julang.
Dhiky Aditya
8 Maret 2022
Rekamperadaban