Malam Minggu menjadi hari dimana para pejuang rutinitas mengekspresikan kejenuhannya. Tiada batasan umur untuk tidak menikmati akhir pekan yang begitu dinantikan, ramai tongkrongan wedangan, cafe, moll hingga karoke menjadi tujuan utama para penikmat akhir pekan.
Menikmati akhir pekan dengan keluarga, dengan pacar bahkan selingkuhan menjadi pemandangan malam yang bercerita.
Di dalam gerobak sang kusir yang sedang bekerja membawa dua wanita setengah tua yang dandan cantik layaknya artis ibukota, berbincang mesra layaknya anak muda yang lagi kasmaran, membahas hal yang tidak penting menjadi sangat penting, seperti membahas punya jakun besar atau kecil, membahas pintu tol bahkan meminta izin untuk minum anggur merah di malam Minggu yang katanya menyehatkan badan.
Kusirpun berpendapat dalam hati, begitulah gelombang cinta yang mampu mengubah membuat manusia terlena hingga lupa dengan dirinya. Karena rasa cinta begitu menggetarkan hati hingga seakan hidup ini tiada arti tanpamu. Umur hanya angka, ragapun mulai menyusut, wajah cerah bagai anak muda berumur dua dua.
Di parkiran atas penerang dunia, wanita setengah tua berparas cantik memberikan selembar uang kertas warna merah, sang kusirpun berkata, dibawa dulu saja kak, karena tidak ada kembalian. Lalu dengan spontan berkata saya transfer saja ya, ini biar mas kusir yakin sudah saya bayar dengan memperlihatkan androitnya di depan saya dan bertanya berapa nomer rekening banknya?
Kusir berkata, bla BLA BLA 888 ' dengan kaget kedua wanita itu berkata ' gila nomernya bagus banget, pak kusir ini pasti lagi becanda nyamar jadi kusir.
Dalam hati kusir tertawa terbahak bahak, walau sebenarnya si kusir lagi menyibukan diri untuk keluarganya.
#dhikyaditya
6 Maret 2022